Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tantangan Ekonomi Digital di Era New Normal


 

Tantangan Ekonomi Digital di Era New Normal - Memasuki era digital, segala hal memungkinkan untuk dikendalikan dari manapun melalui jaringan internet menggunakan perangkat gadget maupun ponsel pintar. Hal itu tentu memberi banyak kemudahan termasuk dalam dunia bisnis khususnya ekonomi kreatif yang berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia, khususnya dari sektor e-commerce. Pasar yang dipunyai Indonesia pada sektor ini merupakan yang terbesar di kawasan ASEAN.

Peluang yang begitu menggiurkan dan menantang ini, mengantar Indonesia bergabung ke dalam persaingan ekonomi global. Agar produk yang dihasilkan masyarakat mampu bersaing secara global, tentu pasar online merupakan solusi guna memudahkan memasarkan produk kreatif mereka kepada konsumen nasional maupun internasional. Fenomena ini secara tidak langsung menggiring negeri ini ke arah perekonomian baru yang berbasis teknologi dan informasi ataul digital.

Digitalisasi Ekonomi Indonesia

Selain dalam upaya mengikuti perkembangan dan perubahan ekonomi dunia, Indonesia memang memiliki potensi besar dalam ekonomi digital, bahkan meluas hingga digitalisasi perbankan yang ditandai dengan merebaknya fintech serta ayanan keuangan lain yang ada di masyarakat. Terlebih lagi merujuk pada trend digitalisasi yang terus merangkak naik semenjak masa pandemi, makin mengukuhkan upaya digitalisasi ekonomi di negeri ini.

Hal ini juga merupakan usaha pengembangan ekonomi kreatif khususnya e-commerce yang memiliki potensi sebagai penyedia bukan hanya menjadi target pasar dunia. Laju pertumbuhan ekonomi tanah air yang kian melambat sejak awal pandemi, membutuhkan sektor yang mampu mendongkrak bahkan memulihkan perekonomian ketika memasuki era new normal. Salah satu solusi yang dapat kita terapkan yakni dengan digitalisasi ekonomi di masa tatanan baru ini.

Tantangan Ekonomi Digital di Indonesia Pada Era New Normal

Dalam penerapan ekonomi digital di era new normal tentu tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi negara-negara di seluruh dunia juga merasakan keterpurukan ekonomi serupa sejak awal pandemi. Hal ini pula yang akhirnya memunculkan berbagai tantangan ekonomi yang bersifat global di era new normal.

1. Persaingan yang Semakin Ketat

Perekonomian digital  membawa persaingan pasar dunia semakin ketat. Perkembangan e-commerce  yang pesat serta sikap konsumtif masyarakat kita  menjadi kunci masuknya produk luar negeri ke Indonesia dengan mudah. Akibatnya, produk-produk lokal  tidak berkembang dan tersisihkan oleh produk negara lain yang dijual dengan harga terjangkau.

2. Pembentukan Sumber Daya Manusia

Tantangan selanjutnya dalam menerapkan ekonomi digital di Indonesia ialah pembentukan sumber daya manusia. Seperti kita tahu, bahwa dalam sistem perekonomian Indonesia masih didominasi oleh tenaga kasar. Sementara upaya sosialisasi dan edukasi tidak dapat dilakukan secara singkat.

Satu-satunya solusi yakni dengan meningkatkan kualitas pendidikan sesuai perkembangan global, agar sumber daya manusia kita memiliki daya saing di kancah internasional dalam digitalisasi ekonomi.

3. Jangkauan Jaringan Internet

Tidak kalah penting dari sumber daya manusia, jaringan internet mempengaruhi berhasil-tidaknya penerapan digitalisasi ekonomi di Indonesia. Jatingan internet yang tidak tersebar merata ke seluruh indonesia secara otomatis membatasi serta menghambat  perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

4. Regulasi yang Masih Kuno

Hukum yang diterapkan untuk sebuah perekonomian hendaknya mampu mengikuti perkembangan jaman. Hal ini untuk menghindari perekonomian yang tidak berkembang dikarenakan terlalu kaku dan tidak mengatur perekonomoian secara optimal.

Pemerintah harus tanggap untuk segera membuat peraturan perundangan guna mengatur jalannya perekonomian digital negaral. Begitu pula dengan lembaga-lembaga terkait. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen dan pelaku ekonomi digital agar dapat berjalan dengan baik dan beriringan di masa mendatang.

5. Cyber Security

Hal ini masih menjadi tantangan utama bagi berbagai negara dalam hal perekonomian digital. Begitu pula dengan investasi ekonomi digital di Indonesia. Sebagai negara berkembang dengan peluang besar, Indonesia memiliki arus transaksi online yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat menjadi salah satu celah baru bagi pihak luar untuk melakukan penyerangan melalui dunia cyber. Bahkan Indonesia pernah mendapat 1.225 miliar serangan cyber tiap harinya. 

Salah satu bentuk serangan cyber yang populer yakni ransomwar, serangan yang ditujukan kepada website yang bergerak di perekonomian digital. Contoh kasusnya yaitu bagaimana ransomware berhasil membobol bank sentral Bangladesh dan Malaysia. Kerugian yang besar pun tak dapat terelakkan. Oleh sebab itu penting bagi pemerintah menciptakan sistem keamanan internet tingkat tinggi guna menjaga transaksi digital negara, terlebih di masa new normal ketika perekonomian kita belum benar-benar pulih.

Kurang lebih itulah beberapa hal yang mungkin akan sedikit menghadang usaha kita dalam mencoba mengembalikan stabilitas perekonomian di masa new normal sekarang ini. Meskipun ekonomi digital dianggap efektif dan efisien guna mengatasi keterpurukan ekonomi yang terjadi akibat pandemi, bukan berarti akan berjalan tanpa hambatan pada penerapannya terlebih jika menyangkut persaingan pasar dunia.

Posting Komentar untuk "Tantangan Ekonomi Digital di Era New Normal"