Tips Bertahan Ditengah Gejolak Ekonomi Pada Masa Pandemi
Tips Bertahan Ditengah Gejolak Ekonomi Pada Masa Pandemi - Masa Pandemi belum benar-benar pergi, ruang gerak kita masih tetap dibatasi. Era new normal belum menunjukkan perubahan terutama dalam segi perekonomian. Tidak hanya Indonesia, bahkan negara-negara adikuasa juga turut merasakan pukulan ekonomi di masa pandemi ini. Hal utama yang ditakuti dan mungkin tengah terjadi, yakni resesi ekonomi.
Resesi ekonomi ialah suatu keadaan dimana perekonomian negara mengalami penurunan dalam rentang waktu dua kuartal berturut-turut dan ditandai dengan minusnya Produk Domestik Bruto. Akibat terburuknya ialah PHK besar-besaran dan makin menurunnya daya beli masyarakat. Sementara mencari lapangan pekerjaan sulit di masa pandemi.
Apa yang Harus Dilakukan Untuk Dapat Bertahan?
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, penerapan PSBB dibeberapa wilayah menjadikan tatanan kehidupan banyak berubah. Terbatasnya aktivitas, mendorong perusahaan melakukan pemotongan gaji, merumahkan pegawai, menerapkan cuti di luar tanggungan, hingga pemutusan hubungan kerja karyawan. Keadaan ekonomi pada masa pandemi melesu dan semua berujung pada resesi.
Bagaimanapun juga, tidak ada yang dapat memprediksi sampai kapan pandemi ini. Dengan segala kebijakan yang justru menyebar kepanikan, sama sekali tidak memberi solusi untuk mengembalikan ekonomi pada tatanan. Mengembalikan daya beli masyarakat adalah satu-satunya jalan. Jadi, bagaimana caranya?
1. Amankan Sumber Pendapatan
Bagi Anda yang sebelum pandemi sempat berencana untuk resign dari pekerjaan karena alasan yang sifatnya tidak krusial, ada baiknya menunda terlebih dahulu rencana tersebut. Bagaimanapun juga kondisi ekonomi pada masa pandemi sangatlah sulit, jadi jangan mengambil resiko untuk melepas sumber penghasilan Anda.
Apabila rencana untuk resign di dasari niat ingin berwiraswasta, mimpi tersebut dapat Anda wujudkan tanpa melepas pekerjaan. Jadikan usaha tersebut sebagai sumber pendapatan tambahan, tetapi sebelumnya pastikan untuk memampatkan anggaran membuka usaha agar tidak terlalu besar. Mulai usaha yang minim modal juga resiko, tetapi mampu dijangkau oleh konsumen di masa pandemi ini.
2. Amankan Tabungan Dana Darurat
Para ahli di bidang perencanaan keuangan selalu mengimbau, agar menyiapkan tabungan khusus dana darurat. Besaran dana darurat seorang lajang, idealnya 3-6 kali anggaran pengeluaran bulanan. Sementara bagi Anda yang sudah berkeluarga, idealnya 6-9 kali anggaran bulanan. Simpan dalam bentuk deposito atau lainnya, agar membantu Anda bertahan di tengah kesulitan ekonomi pada masa pandemi.
Jika hal ini Anda terapkan, maka akan sangat berguna di masa sulit seperti pandemi kali ini. Tabungan darurat ini dapat berguna untuk berobat, membayar cicilan kredit atau untuk kebutuhan sehari-hari bahkan modal usaha jika Anda telah di PHK. Gunakan tabungan ini hanya untuk kepentingan yang sifatnya mendesak. Selama Anda masih memiliki tabungan lain, maka jangan mengambil dana darurat ini.
3. Berhemat
Sebaiknya Anda menunda membeli atau melakukan hal yang membutuhkan biaya besar dan berpotensi mengusik tabungan darurat. Bedakan apa yang menjadi keinginan serta kebutuhan Anda. Terapkan skala prioritas pada tiap keputusan yang Anda ambil tentang penggunaan keuangan. Selama masih wajar dan tidak mengambil dana darurat maka tidak jadi masalah. Usahakan pengeluaran Anda tidak lebih besar dari pendapatan yang Anda peroleh.
4. Hindari Cicilan atau Kredit
Tujuan dari berhemat adalah untuk menghindari hutang, baik tunai maupun berupa kredit ataupun cicilan. Kondisi ekonomi pada masa pandemi sama sekali tidak dapat diprediksi. Oleh sebab itu, akan lebih bijak jika Anda turut mengamankan cashflow yang ada dengan tidak menekannya melalui kewajiban membayar cicilan dan bunga maupun dendanya.
5. Cari Sumber Pendapatan Baru Jika Sudah Tidak Bekerja
Jika Anda salah satu dari sekian banyak orang yang di PHK saat pandemi ini, maka segeralah mencari kerja lain atau peluang usaha yang dapat Anda manfaatkan. Di masa sulit seperti saat ini, Anda harus memiliki sumber pendapatan yang pasti. Jangan lupa kendalikan pengeluaran agar tidak terlalu besar.
Hal penting lainnya jangan ragu untuk mencoba hal baru. Pada saat kondisi ekonomi terpuruk seperti saat ini, kita dituntut lebih kreatif dan jeli dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada. Jangan malu untuk memulai usaha baru diluar kebiasaan Anda, untuk memperbaiki dan menstabilkan ekonomi pada masa pandemi. Sebab dengan begitu Anda juga turut membuka peluang kerja bagi orang lain untuk menjadi kurir online atau penjaga toko maupun dagangan Anda.
6. Tetap Mengaktifkan Asuransi Jiwa maupun Kesehatan
Di masa seperti ini, hal penting lain yang harus Anda pastikan yaitu menjaga asuransi jiwa dan jesehatan Anda tetap aktif. Bagaimanapun permasalah negeri ini bermula dari masalah kesehatan yang tak kunjung sampai pada penyelesaiannya. Selama masih memiliki asuuransi yang aktif maka untuk sementara Anda dapat bekerja maupun membuka usaha dengan tenang di masa ekonomi sulit yang tidak pasti kapan akan berakhir.
Itu tadi beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar dapat bertahan di masa-masa sulit seperti saat ini. Kita tidak tahu sampai kapan keadaan ekonomi yang carut marut ini akan berlangsung dan pandemi akan berakhir. Namun, setidaknya Anda sudah bersiap akan segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi dengan kondisi ekonomi pada masa pandemi ini. Mari berdoa agar wabah corona segera pergi dari Indonesia dan perekonomian kita kembali seperti sedia kala.
Posting Komentar untuk "Tips Bertahan Ditengah Gejolak Ekonomi Pada Masa Pandemi"