Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Stop Loss dan Take Profit dalam Trading Saham

Stop loss adalah penyelamat dan take profit adalah target profit yang kita tentukan. Stoploss dan take profit merupakan hal yang mesti diperhatikan betul oleh setiap trader saham online. Stop loss trading bagaikan pelindung portofolio saham kita, dengan penempatan stop loss yang tepat akan meminimalisir terjadinya saham nyangkut atau menghindarkan kerugian yang lebih besar.

stop loss


Sedangkan take profit saham merupakan target harga yang kita yakini akan tercapai dan kita jadikan level dimana kita akan keluar dari market. Cara analisa saham yang bagus haruslah menentukan level stop loss dan take profit diawal ketika masuk market.    

Pengertian Stop loss Saham

Stop loss adalah level harga dimana kita harus menjual saham kita dalam kondisi mengalami loss untuk membatasi kerugian semakin dalam. Stop loss sering kali disingkat SL dalam istilah dikalangan trader saham online. 

Seperti yang kita ketahui bahwa yang namanya analisa saham tentu tidak akan selalu benar, nah disitulah stop loss ini menjadi penyelamat transaksi kita ketika harga saham bergerak berlawanan dengan analisa yang telah kita buat.

Banyak trader pemula yang sangat takut dengan yang namanya stop loss, padahal apabila transaksi kita terkena stop loss itu hal yang biasa saja dan merupakan salah satu bagian dari pada cara kita mengelola resiko trading saham. Itulah pentingnya paradigma trading yang benar harus dimiliki setiap trader saham. Stop loss tidak hanya ada di saham, namun juga ada dalam trading forex maupun crypto.    

Pengertian Take Profit Saham

Take profit adalah melakukan penjualan pada harga yang kita ukur dengan parameter tertentu akan tercapai dalam posisi untung. Take profit idealnya memang pada harga yang sesuai dengan target yang telah kita perkirakan sebelumnya, karena dengan begitu maka kita bisa mengukur seberapa tepatkah cara kita dalam menganalisa saham.

Take profit saham antara investor satu dengan yang lainnya tentu akan berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh dua faktor utama berupa perbedaan cara menganalisa dan perbedaan tentang tipe investor jangka panjang atau pendek.

Level – level take profit memang harus disesuaikan dengan gaya investasi kita. Apabila terjadi perbedaan kapan kita keluar market atau harga dimana kita menjual saham, seharusnya hal itu tidak dijadikan perdebatan. 

Ada investor yang sudah puas dengan profit 10%, ada yang mentarget profit 20% dan seterusnya. Selain itu ada juga yang masuk market posisinya sebagai trader, bukan sebagai investor. Apabila kita masuk sebagai seorang trader, bisa saja pagi beli dan ketika harga trending sorenya langsung dijual.

Cara Menentukan Stop Loss dan Take Profit Saham

Setelah kita mengetahui apa itu stop loss dan take profit, hal yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara menentukan stop loss dan take profit saham. Cara menentukan hal tersebut juga akan memiliki banyak cara dan sudut pandang antara satu dengan yang lainnya.

Kapan harus stop loss, kapan harus take profit terkadang menjadi permasalahan besar bagi seorang pemula, berikut cara menentukan stop loss dan take profit :

1. Cara Menentukan Stop loss

Gunakan Timeframe Mayor

Apabila kita telah terbiasa membaca chart saham, maka tidak asing lagi dengan time frame atau jangka waktu. Dalam menentukan stop loss, yang perlu kita perhatikan adalah time frame mayor atau time frame besar.

Hal ini dimaksudkan apabila kita melihat harga pada time frame kecil maka hal tersebut kurang objektif melihat trend mayor. Dengan kita melihat pada trend mayor, maka trend akan lebih terlihat objektif dan kita bisa menempatkan stop loss pada area dimana akan menjadi tolok ukur bahwa harga akan berbalik arah apabila menyentuh area tersebut.

Stop loss dengan Pola Chart

Pola chart atau biasa disebut dengan chart pattern merupakan salah satu cara analisa saham aliran teknikal analisis. Chart pattern tidak hanya membantu dalam menganalisa arah harga kedepannya namun juga dilengkapi dengan area stop loss dan take profit.

Stop loss dengan Indikator

Dalam trading forex, komoditi atau saham tidak akan asing lagi dengan yang namanya indikator. Seperti moving average, parabolic SAR, dll. Indikator tersebut memang telah disediakan oleh platform trading tersebut untuk memudahkan para trader melakukan aktifitasnya.

Moving average sangat sering digunakan  para trader untuk menentukan arah trend sekaligus sebagai alarm pembalikan arah harga, dengan begitu stop loss juga bisa dilakukan dengan bantuan moving average. Selain moving average, indikator parabolic SAR juga sering digunakan untuk alarm stop loss.

2. Cara Menentukan Take Profit

Take Profit sesuai Target Pola Chart

Pada analisa teknikal dengan menggunakan pola chart, seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap chart pattern memiliki level stop loss dan take profit yang telah menjadi patokannya. Sehingga ketika kita masuk ke market sudah harus ditentukan level stop loss dan take profitnya.

Take Profit di Fibonacci Level

Fibonacci merupakan salah satu alat bantu ukur untuk menentukan support resistance, sehingga level-level Fibonacci juga bisa dijadikan sebagai acuan untuk take profit. Pada dasarnya harga memiliki puncak atau peak, sehingga ketika harga sudah masuk di area resistance maka sesegera mungkin kita untuk menjual saham.

Stop loss dan take profit dalam trading saham hampir bisa dikatakan wajib. Ya memang ada pula beberapa trader yang tidak terlalu suka menggunakan stop loss, namun sebaiknya dari awal sudah kita biasakan untuk memakai stop loss agar apabila market berjalan tidak sesuai yang diinginkan maka kita tidak akan mengalami kerugian yang banyak.

Posting Komentar untuk "Mengenal Stop Loss dan Take Profit dalam Trading Saham"